Suara Langkah itu
Saturday, February 9, 20130 comments
Malam ini tiba-tiba terasa sepi sekali, padahal jam dinding masih menunjukkan pukul 22:51pm. Suara rintik hujan di luar yang deras mengguyur bumi sedikit menambah keheningan malam. "Neng Vivie... Neng Vivie..." Tiba-tiba sayup terdengar suara memanggil namaku, iya... Namaku Vivie Olivia, dan orang sekitarku biasa memanggil namaku Vivie, tapi siapa ya??? pikirku dalam hati. Tiba-tiba aku merasa takut, bulu kuduku tanpa di komando mulai berdiri. Rasa takut itu kuat merasuki pikiranku, apalagi malam ini malam jum'at kliwon dan kemarin siang tetangga sebelah ada yang meninggal, sedangkan teman kostku tidak pulang karena ada kerja lembur malam ini dan baru besok pagi pulangnya. Hantu... Ahhh tidak mungkin, apa mungkin di kota yang ramai ini ada yang namanya hantu??? tanyaku dalam hati untuk menenangkan rasa takutku.
"Tak... Srek... Tak... Srek... Tak... Srek..." tiba-tiba terdengar suara langkah kaki pelan mendekati kamarku, langkah itu terdengar seakan di seret oleh sang empunya. Langkah itu seakan berat, tiba-tiba langkah itu berhenti dan hilang di telan suara air hujan turun yang makin deras. Kualihkan perhatianku, ku bawa pandanganku mengitari setiap sudut ruang kamarku. "Jangan-jangan orang itu sudah berada didalam kamarku" pikirku dalam hati. Tiba-tiba tirai jendelaku terlihat pelan bergerak sendiri. Ah... mungkin karena terpaan angin yang berhembus melalui celah jendela kamarku.
Ketakutanku belum berhenti sampai disitu, "Tok... tok... tok... Neng Vivie...." terdengar pintu diketuk oleh suara berat seorang wanita tua, padahal seingatku pintu depan sudah aku kunci. Aku takut, aku takut sekali. "Neng Vivieeee...." suara itu masih terdengar berat memanggil namaku. Kuberanikan diriku untuk menjawab panggilan suara orang itu. "Iyaaa... Siapa diluar..." Jawabku sambil gemetar. "Buka pintunya Neng..." Suara itu berat menyuruhku untuk membuka pintu kamarku. Keringat dingin mulai membasahi dahiku, aku sudah tidak bisa menahan rasa takutku yang teramat sangat, kemudian dengan sekuat tenaga aku teriak. "Jangaaaaan... Jangan ganggu akuuuuuu...." Suaraku melengking dengan kerasnya. Dan tiba-tiba "Tak..." Ada benda keras tepat kena dahiku, sedikit terasa sakit dan kemudian di susul suara yang tak kalah mengagetkanku. "Braaak..." "Vivieeee... sudah belom mimpinyaaaa???" Suara Pak Udin guru Matematika yang terkenal killer itu mengagetkanku. Oh tidak... ternyata aku tertidur disaat pelajaran berlangsung. Kontan saja semua mata memandang ke arahku. "Sana.. Pergi cuci muka habis itu lari keliling lapangan sebanyak tiga kali kalau sudah selesai kembali kedalam kelas kerjakan soal halam 15 latihan 1A sampai habis." Kata Pak Udin tanpa tanda baca yang jelas. "Tapi Pak..." kataku memotong setelah aku tahu berapa banyak soal yang dimaksud Pak Udin. "Tidak usah pakek tapi-tapian, kamu tidur disaat pelajaran berlangsung juga tidak pakek tapi-tapian kan???" Kemudian aku menyelonong pergi keluar kelas. "Huuuuuuu...." suara temanku terdengar lirih setelah aku beranjak dari tempat dudukku.
Post a Comment